Senin, 07 Juni 2010

MESIN HITUNG PH

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaianya. Sehingga beberapa strategi pembelajaran terus dikembangkan agar dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Teknologi pendidikan turut serta dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Dengan ditemukan radio pada tahun 1930-an, muncul gerakan “Audiovisual Education” yang menekankan pentingnya penggunaan auidiovisual dalam pembelajaran. Sehingga dikenal AVA (Audiovisual Aids), yaitu alat peraga yang menyajikan bahan-bahan visual dan audio untu memperjelas apa yang disampaikan guru kepada murid. Komputer, telah menjadi sesuatu yang biasa dijumpai siswa karena telah menjadi bagian mata pelajaran di SMA/SMK. Sehingga perannya dalam membantu meningkatkan pemahaman suatu mata pelajaran akan sangat menarik motivasi siswa.
Kimia merupakan mata pelajaran yang mempelajari struktur atom, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya. Materi kimia ada yang bersifat kasat mata (visible), dan tidak kasat mata (invisible). Namun kebenaran aspek yang tak kasat mata harus dibuktikan dengan formulasi yang logis. Salah satu standar kompetensi mata pelajaran kimia adalah kemampuan siswa untuk mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran, dan penerapannya. Konsep kimia tidak mungkin dapat dipahami hanya dengan membaca buku dan menghafal rumus-rumus, metode ini akan membawa siswa pada pemahaman konsep yang keliru (misconception). Untuk mengatasi hal tersebut, maka siswa harus dibawa sedekat mungkin dengan proses alam (eksperimentasi-behavioristik) kaitannya dengan teknologi, serta hubungannya dengan bidang studi lainnya.
Pada saat mempelajari konsep larutan, masalah yang sering dihadapi siswa adalah kesulitan untuk membedakan konsep larutan buffer dan hidrolisis jika dihadapkan pada soal yang merupakan campuran antara asam dan basa dengan konsentrasi / mol yang telah diketahui. Contoh :
“ Hitunglah pH larutan yang dihasilkan dari campuran 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1M !”.
siswa akan dihadapkan pada “apakah menggunakan rumus buffer/penyangga, atau hidrolisis. Penyelesain yang umum dilakukan adalah dengan membuat “tabel reaksi” sehingga dapat diperiksa keadaan akhir reaksi.
Komputer, dapat dijadikan media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam membedakan konsep larutan penyangga dan hidrolisis dengan “Mesin Hitung pH’ yang dibuat menggunakan program Microsoft Excell.

B. Pembuatan Program
Mesin Hitung pH dibuat menggunakan Program /Bahasa Ms. Excell. Untuk perhitungan stoikiometri digunakan fungsi logika dan matematika, yaitu :
a. AND : Untuk Melaporkan Kebenaran Jawaban dengan bahasa TRUE (benar) atau FALSE (salah),
b. SUM : Menghitung volume campuran asam dan basa
c. LOG : Untuk Menghitung harga pH
d. POWER : Untuk menghitung eksponen
e. MIN : Untuk menentukan pereaksi pembatas
f. SQRT : Untuk menghitung akar konsentrasi larutan elektrolit lemah

1. Prosedur Pembuatan
a. Buka Program Ms. Excell
b. Buat Judul Reaksi : Asam dan Basa yang direaksikan dengan lengkap
c. Buat Tabel Reaksi yang terdiri atas 7 kolom (sel) yang berisi jumlah, asam, Basa, Garam, pH, Sifat, dan 4 Baris (sel) yang berisi Jumlah, mula-mula, reaksi, Sisa, dam konsentrasi Garam
d. Mesin Hitung terdiri atas 4 tabel, sesuai kemungkinan reaksi asam-basa, yaitu : asam lemah dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam kuat dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah.
e. Pada masing-masing tabel disertai kolom mula-mula, mengambarkan pH asam dan basa sebelum dicampurkan dan kolom setelah dicampurkan.
Mesin Hitung 1 (Tabel 1) : Campuran Asam Lemah dan Basa Kuat
Pada kolom Mula-mula, dibuat kolom
a. rumus √Ka.Ma menggunakan formula SQRT dan * untuk menghitung pH asam mula-mula
b. rumus pOH menggunakan fungsi –LOG untuk menghitung pH basa mula-mula
Pada kolom Pencampuran, dibuat Kolom
a. rumus ka.a/g menggunakan formula * dan / untuk menghitung pH penyangga asam
b. rumus √(kw/ka).A menggunakan formula SQRT, * dan / untuk menghitung garam basa.
Di bagian bawah kolom disediakan formula Ka, valensi asam, dan anion garam.
(Lampiran 1)
Mesin Hitung 2 (Tabel 2) : Campuran Asam kuat dan Basa lemah
Pada kolom Mula-mula, dibuat kolom
a. rumus √Kb.Mb menggunakan formula SQRT dan * (perkalian) untuk menghitung pH basa mula-mula
b. rumus pH menggunakan fungsi –LOG untuk menghitung pH asam mula-mula
Pada kolom Pencampuran, dibuat Kolom
a. rumus kb.b/g menggunakan formula * dan / untuk menghitung pH penyangga basa
b. rumus √(kw/kb).K menggunakan formula SQRT, * dan / untuk menghitung garam asam.
Di bagian bawah kolom disediakan formula Kb, valensi basa, dan kation garam.
(Lampiran 2)

Mesin Hitung 3 (Tabel 3) : Campuran Asam Lemah dan Basa lemah
Pada kolom Mula-mula, dibuat kolom
a. rumus √Ka.Ma menggunakan formula SQRT dan * untuk menghitung pH asam mula-mula
b. rumus pOH menggunakan fungsi –LOG untuk menghitung pH basa mula-mula
Pada kolom Pencampuran, dibuat Kolom
a. rumus menggunakan formula SQRT, * dan / untuk menghitung pH garam terhidrolisis total
Di bagian bawah kolom disediakan formula Kb, Ka, valensi asam, dan kation garam.
(Lampiran 3)

Mesin Hitung 4 (Tabel 4) : Campuran Asam kuat dan Basa kuat
Pada kolom Mula-mula, dibuat kolom
a. rumus a.Ma menggunakan formula * untuk menghitung pH asam mula-mula
b. rumus pOH menggunakan fungsi –LOG untuk menghitung pH basa mula-mula
Pada kolom Pencampuran, dibuat Kolom
a. rumus pH menggunakan fungsi –LOG untuk menghitung pH asam mula-mula
b. rumus pOH menggunakan fungsi –LOG untuk menghitung pH basa mula-mula
Di bagian bawah kolom disediakan kolom valensi asam dan valensi basa.
(Lampiran 4)
2. Syarat Pembuatan Program
Untuk membuat program diperlukan beberapa pengetahuan tentang :
a. bidang akademik, meliputi pemahaman silabus/kurikulum, penggunaan metode pengajaran.
b. Kemampuan dasar komputer, terutama Microsoft Excell
c. Kemampuan seni, untuk membuat tampilan Mesin Hitung lebih indah dan menarik

C. Cara penggunaan Mesin Hitung pH :
a. Buka Program Ms. Excell, buka File –“Mesin Hitung pH”
b. Buka Sheet 1 (petunjuk) untuk mengetahui penggunaan Mesin Hitung pH
c. Buka Sheet 2 untuk membuka tabel Mesin Hitung pH, terdiri dari 4 tabel (terbagi dalam 4 halaman)
d. Siswa memasukan variabel (besaran) yang diketahui dari soal pada kolom yang disediakan.
e. Jika masukan data benar, maka pada kolom pH akan terdapat angka yang menyatakan nilai keasaman larutan. Sebagai korektor, maka pada kolom laporan akan muncul kata TRUE, berarti jawaban benar atau FALSE, berarti angka pH yang tertera adalah salah / bukan jawabannya. Logika TRUE dan FALSE sekaligus akan menentukan hasil campuran termasuk larutan penyangga atau hidrolisis (garam).


DAFTAR PUSTAKA

Priscilla Retnowati, 1999, Seribu Pena Kimia 3, Erlangga : Jakarta.
Salma, Dewi, 2004, Mozaik Teknologi Pendidikan, UNJ dan Prenada Media : Jakarta
Tosin, Rijanto, 1999, Cara Mudah Belajar Microsoft Excel 2000, Dinastindo : Jakarta
Usman , Basyirudin dan Asnawir, 2002, Media Pembelajaran, Delia Citra Utama : Jakarta.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

trims atas pnjlasannya.

akan lbih baik jika Anda menampilkannya dlm bentuk "Print Screen" agar lebih mmudah di pahami.